Jumat, Januari 17, 2025

Uniknya Musik Tradisi Berpadu Dengan Jazz di tengah Sawah di Klaten

Di tengah suasana asri sawah dan mata air bening di lingkungan Umbul Besuki, Desa Ponggok Polanharjo Klaten pada siang hingga sore hari Minggu, 17 November 2024, harmoni musik etno dan Jazz mengalun selaras dengan alam.

Melalui rangkaian acara Klaten Etno Jazz 2024, penonton diajak untuk merenungi pentingnya menjaga alam, dimana air bukan hanya sekedar sumber kehidupan, tetapi juga symbol ketahanan yang harus dilestarikan. 

Pada perhelatan Klaten Etno Jazz Sawah 2024, penampilan-penampilan dari berbagai kelompok musik Jazz Indonesia dilakukan di panggung yang dikelilingi sawah, tanpa background artificial hanya dengan desain panggung yang natural dengan ranting pohon terabaikan yang tertata secara artistik.

Desain panggung yang tertata dengan natural simbolik dengan bagaimana Klaten Etno Jazz Sawah 2024 ingin mendekatkan jazz dengan khalayak rural pedesaan. Etno jazz sendiri sebagai genre sekarang posisinya mutakhir dalam domain music jazz di depan masyarakat jazz secara umum, dan jazz di wilayah pedesaan semakin jelas. 

Acara ini merupakan kolaborasi WartaJazz, Komunitas Petani Muda Klaten, Desa Wisata Ponggok, Seroja Indonesia, bersama AQUA yang didukung sepenuhnya oleh Kementrian Kebudayaan dan Pemerintah Kabupaten Klaten.

Event ini diawali prosesi Drumband dari siswa-siswi SDN Ponggok, yang dilanjutkan oleh lantunan harmoni merdu dari nyanyian dan permainan Gejog Lesung Sekar Melati, dari Desa Cawas, Klaten yang menampilkan lagu-lagu karanganKi Narto Sabdo.

Kelompok ini kelihatan sekali cukup berpengalaman dalam mengolah lesung sebagai musik. Pada mulanya, lesung dipakai untuk menumbuk padi setelah di panen dari sawah untuk diproses menjadi beras. Kini lesung menjadi ensemble Gejog Lesung yang memukau publik.

Di lagu terakhir, mereka berkolaborasi dengan musisi sekaligus komposer Memet Chairul Slamet yang karya-karya eksperimentalnyasudah melalang buana pada perhelatan-perhelatan musik baik di dalam maupun luar negeri. 

Gejok Lesung Sekar Melati yang identik dengan musik kesuburan dan Musik Air by Memet Chairul Slamet menjadi tanda penting event ini. Keduanya adalah simbologi kedaulatan dan ketahanan pangan. Respon air dengan pendekatan musik yang cukup kontemporer, disisi lain Gejog Lesung adalah representasi rasa syukur petani atas kelimpahan kesuburan tanah.

Must Read

Related Articles