Seni pantomim kembali menegaskan daya magisnya melalui JakMime Fest 2025—Jakarta Pantomime Festival—yang akan berlangsung pada 25–26 November 2025 di kawasan Kota Tua Jakarta. Di tengah kesibukan ibu kota dan derasnya budaya populer, festival ini menjadi ruang besar bagi seni gerak dan ekspresi tanpa kata untuk bersuara lebih kuat dari sebelumnya.
Diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta bersama ASPI (Asosiasi Seniman Pantomim Indonesia), JakMime Fest menjadi wadah kreatif bagi seniman lintas generasi dari berbagai daerah di Indonesia. Di tengah upaya Jakarta meneguhkan dirinya sebagai kota global, pantomim dipilih sebagai medium yang universal: bahasa tubuh yang mampu menembus batas bahasa, etnis, dan budaya, sekaligus memperkenalkan kekayaan tradisi Betawi kepada dunia.
Di era hiburan digital yang serbacepat, pantomim tetap hadir sebagai seni yang menawarkan kedalaman. Tanpa sepatah kata pun, ia mampu menyampaikan cerita, mengekspresikan rasa, bahkan menyampaikan pesan sosial dengan cara yang sederhana, jernih, dan penuh tenaga emosional. JakMime Fest 2025 lahir dari dorongan untuk memberikan kembali ruang publik bagi seni yang telah tumbuh di Jakarta sejak 1980-an, namun masih jarang mendapat panggung sebesar ini. Festival ini membuka pintu bagi para maestro, seniman muda, komunitas, dan masyarakat luas untuk kembali merayakan seni tubuh yang bersifat universal.
Tahun ini, JakMime Fest mengusung tema “Funtomime”, gagasan kreatif dari maestro pantomim Indonesia, Septian Dwi Cahyo. “Funtomime” adalah konsep yang merayakan perjumpaan seni: pantomim yang berkolaborasi dengan tari, teater, puisi, tradisi, magic, hingga multimedia. Tema ini menegaskan bahwa pantomim bukan seni yang statis; ia hidup, lentur, dan terus berevolusi mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya,”ungkap Septian.
Kota Tua akan menjadi ruang interaksi yang hidup selama festival berlangsung. Pertunjukan utama di panggung besar akan mempertemukan seniman pantomim lintas generasi dari berbagai daerah, sementara berbagai aksi pertunjukan jalanan menghadirkan pengalaman langsung bagi para pengunjung. Kegiatan edukasi dan kolaborasi yang melibatkan komunitas seni, sekolah seni, media, hingga desainer profesional ikut memperkaya pengalaman festival, menjadikannya bukan hanya tontonan, tetapi perayaan bersama.
Melalui JakMime Fest 2025, Jakarta ingin mengukuhkan dirinya sebagai kota global seni pertunjukan di Asia Tenggara. “”Festival ini bukan hanya agenda budaya, tetapi sebuah gerakan untuk melestarikan, mengembangkan, dan merayakan pantomim sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomi kreatif dan wajah pariwisata modern Indonesia,”ungkap Septian Dwi Cahyo.
JakMime Fest 2025 di kawasan Kota Tua Jakarta, dengan tema besar “Fun with Mime”, mengundang masyarakat untuk ikut menikmati keindahan bahasa sunyi yang sebenarnya sangat lantang berbicara. XPOSEINDONESIA Foto : Dok

