Kamis, Mei 22, 2025

Film “Waktu Magrib 2” Janjikan Teror Lebih Mencekam di Kala Senja  

Film horror “Waktu Magrib 2”  produksi Rafi Film telah menyelesaikan proses syuting  di berbagai lokasi eksotis dan historis di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan siap tayang pada 28 Mei.

Setelah sukses dengan “Waktu Magrib” (2023) yang berhasil  merih penonton  2.006.222 orang ,  kini hadir sekuelnya, “Waktu Magrib 2”, yang kembali menggali teror pada waktu senja—momen yang dianggap sakral dan penuh misteri dalam budaya masyarakat Indonesia.

Sutradara Sidharta Tata mengungkapkan bahwa timnya menghabiskan waktu sekitar 23 hari untuk pengambilan gambar dari pemain antara lain Omar Daniel  Anantya Kirana,  Sulthan Hamonangan, Ghazi Alhabsyi, Muzzaki Ramadhan, Nopek Novian, Bagas Pratama Saputra, Fita Anggriani dan lain-lain.

“Kami  syuting di Yogya, seantero Daerah Istimewa Yogyakarta,” ungkap Sidharta Tatansaat konferensi pers di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu.

Menurut Sidhara,  lokasi sendiri tersebar,  “Ada di Yogya kota, ada di daerah Piyungan (Bantul, DIY), Kulon Progo, Imogiri (Bantul, DIY), Kaliurang (Sleman, DIY), Jalan Kaliurang, dan sebagainya. Soal proses syuting, base-nya itu kita sekitar 23 harian lah”.

Pemilihan lokasi yang tersebar ini bertujuan untuk memperkaya visual dan suasana film.

Sidharta Tata berharap, hasil eksplorasi sinematik di berbagai sudut Yogyakarta ini mampu menghadirkan pengalaman horor yang lebih mendalam dan memukau bagi para penonton setia film yang kali ini berkisah 20 tahun setelah kejadian yang dialami pada film pertama.

Teror Lebih Seram

 Aktor Muzakki Ramdhan menyampaikan bahwa film “Waktu Maghrib 2” menyajikan teror yang lebih seram dan lebih mencekam dibandingkan dengan film pertamanya.

“Yang bisa aku pastiin terornya lebih mencekam dan seram, ceritanya skalanya lebih besar, kesurupannya ramai-ramai, rombongan, yang pasti jauh lebih seram,” kata pemeran Endro dalam film “Waktu Maghrib 2”  

Ia menyampaikan bahwa sekuel film menampilkan banyak karakter baru dan memperlihatkan banyak adegan kesurupan.

Kisah film  ini  memperlihatkan kejadian tragis di desa kecil dalam film pertama, ketenangan warga kembali terusik ketika anak-anak desa mulai mengalami kejadian ganjil setiap waktu magrib tiba.

Bu Woro, seorang guru yang pernah menjadi saksi horor sebelumnya, mencoba memperingatkan warga, namun dianggap hanya menebar ketakutan.

Seorang santri muda bernama Ilham datang ke desa untuk membantu kegiatan mengaji sore. Tapi, ia justru menemukan bahwa ada energi jahat yang belumselesai.

Anak-anak mulai kerasukan, sosok misterius muncul di bayang-bayang senja, dan sebuah rahasia masa lalu yang menghubungkan guru, murid, dan tokoh agama desa perlahan terkuak.

Ilham harus memilih antara mengikuti logika atau mempercayai firasat dan keyakinan. Ia dibantu oleh Siti, seorang gadis desa yang memiliki penglihatan gaib sejak kecil. Bersama-sama, mereka mencoba menghentikan kutukan yang ternyata bersumber dari satu dosa besar di masa lalu yang belum ditebus. XPOSEINDONESIA Foto : Instagram Rapi Film

Must Read

Related Articles