Rosé dari BLACKPINK kembali menunjukkan bagaimana kekuatan bisa disampaikan lewat keanggunan. Di tengah badai kontroversi yang melibatkan dugaan rasisme pada salah satu acara mode terbesar di dunia, sang bintang global memilih untuk berbicara dengan cara yang halus namun penuh makna.
Pada Rabu lalu, Rosé membagikan foto-foto dari peragaan busana Saint Laurent Spring/Summer 2026 Womenswear Show di Paris, di mana ia hadir sebagai global ambassador merek tersebut. Melalui unggahannya, ia menulis pesan singkat kepada direktur kreatif Saint Laurent, Anthony Vaccarello:
“Thank you for inviting me to another incredible show. Your work is so beautiful. Love you.”
Unggahan itu datang hanya beberapa hari setelah Elle UK menuai kecaman keras karena memotong Rosé dari foto grup yang menampilkan dirinya bersama Hailey Bieber, Zoë Kravitz, dan Charli XCX. Sementara media mode lain mengunggah foto lengkap, Elle UK justru menghapus satu-satunya bintang asal Korea dari gambar tersebut — memicu tuduhan rasisme dari penggemar di seluruh dunia.
Rosé sendiri tak menanggapi langsung kontroversi tersebut. Ia memilih diam dan tetap menunjukkan sikap profesional, menyoroti kekagumannya terhadap karya dan tim kreatif Saint Laurent. Sikap ini dipuji banyak pihak sebagai bentuk keteguhan dan kecerdasan emosional seorang artis global yang tahu kapan harus berbicara — dan kapan harus bersinar lewat tindakan.
Sejak ditunjuk sebagai duta global Saint Laurent pada 2020, Rosé telah menjadi figur penting dalam industri mode internasional. Penampilannya di berbagai karpet merah dan kampanye haute couture menjadikannya simbol perpaduan elegansi Timur dan daya pikat Barat.
Namun pengaruh Rosé tidak berhenti di dunia fashion. Tahun lalu, kolaborasinya dengan Bruno Mars lewat lagu “APT.” berhasil memenangkan penghargaan Song of the Year di MTV Video Music Awards — menjadikannya artis K-pop pertama yang meraih gelar bergengsi tersebut.
Di tengah isu representasi dan keberagaman yang terus menjadi sorotan global, Rosé membuktikan bahwa keanggunan, konsistensi, dan kelas adalah bentuk perlawanan tersendiri. Ia mungkin tak mengucapkan sepatah kata pun soal kontroversi itu — namun sikapnya berbicara lebih keras dari apapun. XPOSEINDONESIA- Korea Times. Foto : Instagram
