
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Kementerian Luar Negeri menggelar pemutaran eksklusif film Hayya 3: Gaza karya Warna Kreasi Sinema di CGV FX Sudirman, Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025. Acara ini dihadiri para duta besar dari lima negara: Armenia, Serbia, Azerbaijan, Sudan, dan Suriah.
Turut hadir para pemain film seperti Cut Syifa (Shafira), Asma Shahab (Hayya), Andy Boim, serta sang sutradara Jastis Arimba.
Wakil Menteri Ekraf, Irene Umar, menilai film ini sebagai bukti kekuatan perfilman dalam menyuarakan nilai kemanusiaan. “Hayya 3: Gaza bukan tentang melawan siapa pun, tapi memperjuangkan kemanusiaan,” ujarnya. Ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung perfilman nasional dengan menonton karya-karya lokal yang bermakna.
Film ini dinilai sebagai bentuk diplomasi budaya dan kontribusi nyata sektor kreatif dalam membangkitkan empati terhadap krisis kemanusiaan, khususnya di Palestina. “Gaza adalah isu yang soulful. Lewat film, kita bisa terlibat, mendoakan, bahkan membantu tanpa harus hadir langsung di sana,” tambah Irene.
Eksekutif produser Imam Saptono menegaskan film ini tak sekadar menceritakan penderitaan, tapi menebar pesan kebajikan universal. “Kehadiran para penonton malam ini adalah mercusuar semangat kemanusiaan bagi kami,” katanya.
Sementara itu, Asma Nadia, produser sekaligus penulis buku yang menjadi dasar film ini, menyampaikan bahwa 40% keuntungan Hayya 3: Gaza akan disalurkan sebagai bantuan kemanusiaan ke Palestina. “Film ini adalah bentuk sedekah besar melalui jalur seni,” ungkapnya.
Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenparekraf, Agustini Rahayu, menyebut film ini mampu membuka kesadaran dan membangun empati lewat layar lebar. “Ini bukan sekadar tontonan, tapi bagian dari diplomasi kreatif,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri Direktur Film, Animasi, dan Video Kemenparekraf Doni Setiawan serta para CPNS di lingkungan kementerian tersebut. XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi