Rabu, Mei 28, 2025

Sensualitas Lokal dalam Film Gowok Kamasutra Jawa

Film Gowok: Kamasutra Jawa adalah karya terbaru dari sutradara Hanung Bramantyo yang mengangkat tema budaya dan seksualitas dalam tradisi Jawa akan tayang d boskop mulai 5 Juni 2025.

Film ini menyoroti peran gowok, seorang perempuan yang berprofesi sebagai dukun seks untuk mendidik calon pengantin pria dalam hal pendidikan seksual dan kehidupan rumah tangga.

Film ini hadir dalam dua versi sensor yang berbeda: yakni 17+ dan 21+, sebuah langkah strategis yang diambil demi menjangkau penonton lebih luas tanpa menghilangkan esensi karya orisinalnya.

Dalam konferensi pers di momen Press Screening yang digelar di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 26 Mei 2025, Hanung Bramantyo menjelaskan bahwa sejak awal film ini memang dibuat dengan klasifikasi usia 21+.

Versi 21+ inilah yang sebelumnya telah ditayangkan secara internasional di ajang International Film Festival Rotterdam (IFFR) pada Februari lalu.

“Jadi bukan versi 17+ yang dipanjang-panjangin jadi 21+. Ini adalah versi original,” tegas Hanung Bramantyo.

Hanung Bramantyo juga membantah anggapan bahwa langkah merilis dua versi sensor ini mengikuti jejak film lain yang sempat menggunakan strategi serupa saat Lebaran.

 “Jauh sebelum ada film lain yang coba tayang dua versi, versi 21+ ini sudah ada duluan,” ujar Hanung Bramantyo.

Keputusan untuk membuat versi 17+ muncul atas permintaan produser Raam Punjabi dari MVP Pictures. Hal ini menyusul regulasi penayangan film 21+ yang dibatasi hanya setelah jam malam, yang tentu akan membatasi jumlah penonton.

“Atas dasar itu kami merilis 17+. Masa kita tayang cuma habis Magrib? Saya enggak mau ada limitasi, maka kemudian versi 17+ kita buat,” jelasnya.

Film Gowok Kamasutra Jawa  ang dibintangi oleh Raihaanun  (Nyai Ratri),  Lola Amaria (Nyai Santi) Reza Rahadian, Alika Jantinia, Devano Danendra, Donny Damara, Djenar Maesa Ayu, Slamet Rahardjo Djarot  ini mengangkat kisah kontroversial namun historis tentang tradisi pendidikan seks di kalangan bangsawan Jawa era 1950-1965.

Film berjalan  atas kisah Ratri, seorang perempuan muda yang menjadi murid dari Nyai Santi, seorang gowok legendaris.

Setelah dewasa, Ratri menggantikan posisi Nyai Santi dan menjadi gowok bagi Bagas, anak dari Jaya, seorang bangsawan yang pernah memiliki hubungan dengan Ratri.

Namun, dalam prosesnya, Ratri melakukan sesuatu yang melampaui batas seorang gowok, memicu konflik dan amarah keluarga Bagas XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi

Must Read

Related Articles