
“Selesai” adalah film drama romantik yang disutradarai dokter bedah plastik, penyanyi dan penulis lagu dr. Tompi. Film ini dirancang, dan menjalani proses syuting sekaligus beredar di tengah masa pandemi Covid 19.
Menarikkah sebuah film yang dibuat di tengah Pemerintah Pusat menerapkan PPKM, di mana masyarakat dibatasi untuk keluar rumah, sehingga membuat lokasi syuting sangat terbatas?
Jawabnya: Menarik. Malah sangat menarik. Dan ini menjadi salah satu film yang wajib ditonton di tahun 2021. Bukan halu jika menyebut, bisa jadi salah satu bagian dari film ini bisa merebut piala pengharaan film yang diselenggarakan tahun ini.
Terang Terangan Selingkuh
Sejak e-flyer film “Selesai” diposting di Instagram sang sutradara dr Tompi, pada pertengahan Juli, ketertarikan untuk menonton film ini telah menarik minat banyak orang. Sehingga mereka mau membeli tiket jauh hari sebelum penayangannya di www.bioskoponline.com, pada 13 Agustus 2021 pukul 00.00 WIB
Apalagi pada e flyer secara terang-terangan diperlihatkan foto berbau selingkuh. Terutama pada adegan yang memperlihatkan Gading Marten (Broto) terlalu mesra kepada dua perempuan, yakni Ariel Tatum (ayu, isteri Broto) dan Anya Geraldine (Anya, kekasih Broto).
Dan calon penonton kemudian leluasa menyaksikan trailer. Di mana dari sini segera tercium aroma perselingkuhan yang kuat, dan pokok persoalan dipicu karena kebengalan a.ka “kejahatan” hati pihak pria.
Apalagi dalam trailer itu diperdengarkan protes sang isteri yang menemukan celana dalam wanita di dalam mobil keluarga, dan diperlihatkan bagaimana sang pelakor tanpa rasa bersalah bercinta dengan suami orang, bahkan kemudian juga minta jatah untuk dinikahi.
Tapi tunggu dulu. Sebelum melihat filmnya, dugaan siapa dan apa penyebab perselingkuhan sungguh menjadi kisah tak terduga.
“Selesai” memperlihatkan problema kehidupan rumah tangga yang dinodai usur perselingkuhan. Kisah ini sudah menjadi realita umum dan bahan bergunjingan yang mainstream di tengah masyarakat kita.
Namun kisah klasik dari dunia pernikhanan itu, di tangan Tompi dan Imam Darto (sebagai penulis naskah), akan membuat Anda terkejut terutama dalam mendapati alur cerita yang kadang liar namun jujur, dan di luar jangkauan imajinasi penonton.
Tompi Menabrak Pakem
Tompi menggambarkan kehidupan rumah tangga bisa bermasalah karena adanya miss communication. Penyebabnya bisa dipicu oleh sang suami yang memang biasa kegatelan, atau justru si isteri yang sudah jenuh pada tingkah suaminya.
Tompi juga berani menabrak pakem yang selama ini agaknya tabu direkam dan ditayangkan ke layar bioskop. Misalnya memunculkan Gading Marten tengah mandi bertelanjang bulat yang disorot dari belakang. Atau memunculkan kata kata kotor, ketika Ariel Tatum marah.
“Saat syuting, saya minta pada Ariel untuk tidak mengubah kata itu, meski usai take, Ariel berulang kali mengucapkan kata maaf!” ungkap Tompi, dalam live Instagram tentang film “Selesai”
Enam Pemain Kuat
Film “Selesai” hanya berisi enam pemain, yang kesemuanya seakan menjadi pemain utama yang merajut cerita.
Selain Broto, Ayu dan Anya, yang menjadi tokoh sentral, muncul sosok lain yang membuat cerita bergerak makin berbelit dan justru makin menarik dan menguat.
Ada Tika Panggabean (Yani, Asisten Rumah Tangga), Marini Soerjosoemarno (Ibu dari Broto), Farish Nahdi (Dimas adik Broto), dan Imam Darto (Bambang, pacar Yani)
Perkembangan masing masing karakter benar-benar mengejutkan. Misalnya, di awal cerita, terang terangan terlihat ada pelaku kejahatan, tapi di tengah dan menjelang akhir kisah si penjahat bisa bertukar tempat menjadi sosok tak bersalah, malah terkesan diintimidasi dan dirundung tak berkesudahan.
Yani sebagai asisten rumah tangga yang berpacaran dengan Bambang, memiliki peran kuat memunculkan komedi sekaligus ironi.
Harus dipuji, Tompi dan tim sinematografi mampu memperlihatkan gambar artistik, sekaligus tentram dalam membalut kisah hidup rumah tangga yang sudah gersang dan cenderung menjadi kusam itu.
Diding ruang keluarga, kamar tidur utama, ruang makan, meja makan, teras belakang, bahkan kamar tidur asisten rumah tangga menjadi tempat artistik yang enak dilihat, dengan pencahayaan yang memperlihatkan gambar yang bagus.
Berbeda sudut pengambilan gambar, intensitas cahaya yang diperlihatkan menghasilkan gambar yang tidak selalu sama. Penonton bisa menikmati keindahan gambar yang diambil dari front juga backlight.
Kepiawaian Tompi dalam hal memotret terlihat jelas. Terlebih di tengah lokasi syuting yang memanfaatkan hanya satu lokasi saja. Situasi ini mendekatkan cerita dengan tema film yang juga berkisah soal pandemi dan pemberlakuan PPKM.
Di luar soal film, sayangnya penayangan film produksi Beautiful Pictures yang disengaja dilakukan via bioskoponline.com ini, belum bisa berjalan sempurna.
Pada hari pertama dan kedua penayangan, banyak keluhan para pembeli tiket yang justru tidak bisa mengakses film yang sudah dibeli secara online.
Ini sejatinya bukan persoalan kecil, apabila masalah jaringan masih menjadi kendala besar dalam penayangan film melalui internet. Bukan mustahil penonton malah kapok membeli tiket dan menonton secara online.
Dan cita cita Tompi meraih angka 1 juta penonton “Film Selesai” tentunya bisa saja terganggu. Kampanye besar yang didengungkan bioskoponline yang mengajak penonton menonton dari rumah saja, juga bisa terancam gagal. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Beautiful Pictures