
Film “Pengepungan di Bukit Duri” karya dari penulis dan sutradara Joko Anwar mengumpulkan jumlah 1.851.315 penonton, di hari ke-26 penayangannya (dimulai 17 April) . Dan dipastikan angka ini masih akan terus bertambah.
Suksesnya pengumpulan angka penonton “Pengepungan di Bukit Duri” sekaligus mengukuhkannnya menjadi film action dewasa terlaris sepanjang masa.
Capaian angka penonton “Pengepungan di Bukit Duri” melampaui rekor yang dipegang oleh film The Raid (2012), yang selama 13 tahun menjadi film action Indonesia terlaris dengan raihan 1,844,817 penonton.
Rekor “Pengepungan di Bukit Duri” juga menjadi menunjukkan kesuksesan untuk genre action thriller Indonesia, yang selama ini belum memiliki tempat di hati penonton Indonesia.
Dengan kesuksesan “Pengepungan di Bukit Duri”, hal ini pun menjadi harapan baru bagi perfilman Indonesia yang kini sudah lebih terbuka bagi keberagaman genre, termasuk action dan thriller.
Kisah Guru Pengganti Keturunan Tionghoa
Pengepungan di Bukit Duri menjadi film terpenting Joko Anwar dalam karier 20 tahun karier penyutradaraan.
Kisah filmnya sendiri berlatar Jakarta pada tahun 2027, mengisahkan Edwin (Morgan Oey), seorang guru pengganti keturunan Tionghoa yang mengajar di SMA Duri, sekolah khusus untuk siswa bermasalah.
Edwin menerima tugas ini untuk menepati janji kepada mendiang kakaknya, yaitu mencari keponakannya yang hilang. Namun, pencariannya membawanya ke tengah kerusuhan sosial yang melanda kota, memaksa Edwin dan rekan-rekannya bertahan hidup di tengah ancaman kekerasan dari para siswa yang dipimpin oleh Jefri (Omara Esteghlal).
Memantik Diskusi di luar bioskop
Film ini juga telah memantik percakapan dan diskusi di ruang-ruang digital dan memberikan refleksi pada dinamika sosial yang terjadi saat ini.
Sebelum penayangan hingga penayangan reguler publik telah banyak acara diskusi tercipta di tengah masyarakat karena isu yang dibawa.
“Pengepungan di Bukit Duri” menjadi ko-produksi internasional Come and See Pictures bersama studio Hollywood Amazon MGM Studios.
Di film ini, Joko Anwar tak hanya menjadi penulis dan sutradara, melainkan ia juga turut menjadi produser bersama Tia Hasibuan, dan penyunting gambar.
Layanan streaming film online Joko Anwar juga kembali bekerjasama dengan para kolaborator lamanya seperti sinematografer Jaisal Tanjung dan komposer Aghi Narottama.
Film ini diperankan sederet aktor top. Selain nama-nama besar seperti Morgan Oey, Hana Pritashata Malasan, Kiki Narendra, dan Landung Simatupang, muncul pula nama-nama aktor muda, seperti Omara Esteghlal, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Raihan Khan, Farandika, Millo Taslim, Sheila Kusnadi, Shindy Huang, dan Bima Azriel.
Pengepungan di Bukit Duri adalah contoh film Indonesia yang berhasil menggabungkan hiburan dengan pesan sosial yang kuat. Dengan akting yang solid, cerita yang relevan, dan kualitas produksi yang tinggi, film ini sangat layak untuk ditonton dan menjadi perenungan yang mencerdaskan. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dokumentasi Pengepungan di Bukit Duri