Drummer Koes Plus, Murry wafat di Jakarta, 1 Februari 2014 2014 pukul 05.00 WIB dalam usia 64 tahun. Murry yang bernama lengkap Kasmuri ini tercatat lahir di Jember, Jawa Timur, 19 Juni 1949. Ia merupakan salah satu personel grup musik Koes Plus yang bukan dari keluarga Koeswoyo.
Mas Bens Leo dari XposeIndonesia yang mengontak Anggie, puteri Murry, pada Sabtu 1 Februari 2014 mendapat keterangan, bahwa pada subuh itu sekitar pukul 04.40, Murry minta pada Anggie utuk mematikan AC, karena Murry merasa kedinginan. Beberapa menit kemudian, Murry wafat, “Jadi Papa pergi bukan karena sakit,” kata Anggie via telepon.
Masih menurut Anggie, rencana semula Sabtu malam, Murry dan keluarga akan mengantar isterinya ke Bandara Soekarno Hatta yang akan berangkat Umroh. “Saya belum tahu apa yang harus dilakukan Mama, setelah Papa meninggal, apakah Umrohnya ditunda,”masih kata Anggie. Menurut rencana, Sabtu siang 1 Feb 2014 sekitar jam 12.30 WIB, jenazah Murry dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur dihadiri oleh sejumlah kerabat dekat dan juga Gubernur DKI Joko Widodo.
Murry Dalam Perjalanan Musik
Sebelum Koes Plus dibentuk dan Murry masuk dalam formasi, band ini bernama Koes Bersaudara, dengan personil seluruhnya dari keluarga Koeswoyo, yakni Tonny, Yon , Yok dan Nomo. Namun ketika dalam perjalanan, Nomo memilih keluar untuk menjalani bisnis, Tonny sebagai leader band ini, ingin bermusik terus dan menggamit Kasmuri (Murry), drummer band Patas. Band ini kemudian memakai nama Koes Plus sejak tahun 1969.
Menurut sumber dari wikipedia, tradisi membawakan lagu ciptaan sendiri adalah tradisi yang diciptakan Koes Bersaudara. Tradisi ini dilanjutkan Koes Plus dengan album serial volume 1, 2 dan seterusnya. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam dari album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu.