Tidak banyak yang mengetahui karier dan sepak terjang seorang Maria Novita Johannes atau lewat nama populernya biasa disebut Mhyajo. Hanya segelintir, para aktor yang berkecimpung di dunia showbiz pertunjukan yang cukup mengenal wanita cantik ini. Lewat perannya sebagai sutradara pertunjukan.
Dalam kariernya di dunia pertunjukkan, banyak sudah prestasi yang didapatnya, salah satunya adalah penghargaan Catha Mardhika dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Penghargaan itu diberikan atas segenap hasil karya kreatifnya dalam mengembangkan ākulturā Indonesia, ke dalam karya seni pertunjukan yang digarapnya.
Lewat unsur etnik, atau kultur ataupun budaya tadi sedikit banyak makin menguatkan posisi Mhya dalam persaingan adu kreatifitas di kancah showbiz pertunjukan tanah air. Seperti yang diakuinya, bahwa tak mudah menjadikan sebuah pertunjukan besar itu sesuatu yang menarik dan memukau. Butuh passion dan keĀ¬mampuan besar dari seorang sutradara pertunjukan untuk mengemasnya deĀ¬ngan apik, dan Mhya selama ini berhasil melakoni hal tersebut.
Prestasinya terbaru adalah dengan terpilihnya Mhyajo ambil bagian dalam program internasional di Lincoln Centre. Seperti diketahui Lincoln Centre, New York adalah sebuah institusi seni internasional terpandang, yang antara lain membentuk, memimpin dan mengelola New York City Ballet, New York Philharmonic Orchestra, Jazz @ Lincoln Centre, Julliard School, ataupun Lincoln Theatre.
“Ini adalah sebuah kebanggaan bagi saya. Setelah kerja keras saya selama ini membuat sebuah pertunjukan menjadi lebih berkelas,” ucap Mhyajo, Senin 5 Juni 2017 di Tanamera Cafe, Gandaria, Jakarta Selatan.
Mhya yang pernah cukup berhasil menyuguhkan kreasinya di sebuah festival kebudayaan di Berlin, Jerman, ini paham betul dengan kemasan modern dan budaya nusantara yang akan membikin kagum orang luar. Makanya dia cukup konsisten dengan padupadan unsur modern dan etnik di setiap event garapannya.
Segalanya diawali kala ia ambil kesempatan untuk mengikuti program khusus seni pertunjukkan internasional tahunan di Lincoln Center. Ia mengirimkan berkas berupa 20 halaman jawaban dari 7 pertanyaan yang menjadi salah satu proses seleksi. Selain juga ia menambahkan sebuah naskah pertunjukan berbahasa Inggris setebal 80 halaman, serta video rekaman hasil karyanya selama ini.