Jumat, Februari 21, 2025

Teuku Rifnu Wikana, Jadi Sutradara Keumalahayati-Laskar Inong Balee

Kecil Besar

Hari ini 19 Maret 2022, Gema Citra Nusantara (GCN) bersama Papatong Artspace menggelar teater musikal berjudul ”Keumalahayati – Laskar Inong Balee”. Acara dipentaskan  dalam dua  sesi  pertunjukan yakni  pada pukul  15.00 WIB – 17.00 WIB dan 19.00 WIB – 21.00 WIB

Keumalahayati adalah wanita Aceh pertama berpangkat Laksamana (Admiral) di Kesultanan Aceh Darussalam. Setelah suaminya Laksamana Zainal Abidin, wafat dalam sebuah perang di perairan Teluk Haru antara Portugis dengan Kesultanan Aceh Darussalam.

“Kami mengangkat kisah hidup Keumalahayati bersama Laskar Inong Balee dengan berbasis seni tari dan musik tradisi Aceh dalam kemasan modern,” ungkap  Mira Marina Arismunandar, Pemimpin GCN sekaligus Produser Eksekutif acara ini dalam press conference  dan gladi bersih di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jumat 17 Maret 2022.

Sang sutradara  pertunjukan, Teuku Rifnu Wikana, mengatakan,  meskipun drama musikal  ini mengangkat kisah patriotisme Keumalayahati yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam melawan Portugis. Namun mereka menyajikannya dalam kemasan yang manis.

“Adegan fighting  misalnya, diramu dalam  gerakan tari yang memikat. Kami tampil dalam format drama musical. Jadi adegan fighting  tetap ada,  namun disajikan dalam kemasan berbeda!” kata Teuku yang juga berperan sebagai Sultan.

GCN Menonjol Dalam Tari

Pentas berbasis seni tari dan musik tradisi Aceh ini memperlihatkan peran Inong Bale yang dimainkan para Penari dari GCN  yang memuculkan tiga tarian khas Aceh dalam koreografi baru yakni Tari Rapai Kipah, Ranup Lampuan, dan Rencong.

“Ketiganya merupakan tarian penting  di Aceh, dan masing-masing punya makna berbeda. Tari Rencong misalnya, bercerita tentang semangat perempuan Aceh dalam memperjuangkan nilai hakiki kehidupan serta martabat dan keagungan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Mira.

Dan di atas panggung, kekuatan GCN  sebagai sebuah kelompok tari, memang  terlihat sangat menonjol, terutama  pada bagian  di mana dimunculkan  perang kolosal yang dimainkan dalam koreografi  tari apik di tengah kostum Aceh  yang  kemilau memukau.

Sebagai pemain, muncul nama Haikal (AFI), Teuku Rifnu Wikana, dan Karissa Soerjanatamihardja  anggota sanggar yang terpilih melalui proses casting oleh tim Sutradara dan pelatih vokal. 

Di tengah itu, ada pula serangkaian nama berkualitas  yang mendukung acara. Mereka  antara lain:  Marzuki Hasan, Nina Marthavia, Poppy Parisa (koreografi), Jufrizal,  Asep Supriatna, Christ Eleazar, Loedet Tambunan (Penata Musik ),  Helen Nanlohy (Pelatih Vokal), Irlanto (asisten Pelatih Vokal) Gema Sadatana (Penulis Skenario), Deray Setyadi (Penata Cahaya)

Pentas yang digelar dalam rangka memperingati ulang tahun  CGN yang ke 17 ini,  didukung penuh oleh  Dinas Kebudayaan DKI Jakarta juga TNI Angkatan Laut.

“Drama musikal Keumalahayati  Laskar Inong Balee kami jadikan sarana sosialisasi dan edukasi  untuk  memperkenalkan kisah perjuangan Keumalahayati pada kaum muda. Karena  ternyata banyak  yang tidak mengenalnya,” ungkap Yeni Fatmawati, dari  Papatong Artspace.

XPOSEINDONESIA Foto : Muhamad Ihsan

drama musikal keumalahayati laskar inong balee
drama musikal keumalahayati laskar inong balee
inong balee mengangkat rencong
inong balee mengangkat rencong
keumalahayati
keumalahayati
mira arismunandar dan yeni fatmawati
mira arismunandar dan yeni fatmawati
para inong balee
para inong balee
sutradara sekaligus sultan teuku rifnu wikana
sutradara sekaligus sultan teuku rifnu wikana

Must Read

Related Articles