
Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-90, penyair legendaris Taufiq Ismail meluncurkan enam jilid buku sastra yang merangkum perjalanan panjangnya di dunia puisi dan pemikiran.
Peluncuran ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Sastra Nasional ke-12 yang jatuh pada 3 Juni 2025.
Enam buku bertajuk 90 Tahun Taufiq Ismail mencakup karya berjudul Pembicaraan Puisi dan Pemikiran, Himpunan Pengantar Buku, Puisi dalam Telaah dan Kajian, Penyair di Arena Sosial Indonesia, Karya dan Dunianya, serta buku puisi anak Perkenalkan Saya Hewan.
Dalam acara peluncuran di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Taufiq menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak, terutama kepada sang istri, Esiyati Ismail.
“Terima kasih kepada Ati Ismail, istri tercinta yang telah sabar dan penuh setia mengurus saya hampir 54 tahun pernikahan. Terima kasih juga kepada Sam Bimbo, anak, menantu, cucu, dan adik-adik saya,” ucap Taufiq.
Warisan Sastra untuk Bangsa
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi peluncuran ini sebagai penanda penting dalam sejarah sastra Indonesia.
“Taufiq Ismail adalah nama besar dalam sastra Indonesia. Karya-karya beliau yang melintasi tiga zaman menjadi saksi banyak peristiwa,” kata Fadli.
Ia juga menyebut Taufiq sebagai national treasure dan mengenang kiprahnya mendirikan majalah Horison pada 1966 bersama tokoh-tokoh seperti Mochtar Lubis dan Arief Budiman. Selain itu, Taufiq juga mendirikan Rumah Puisi di Aie Angek, Sumatra Barat, sebagai tempat pembelajaran sastra.
“Sebagai penyair yang melintasi banyak zaman, Taufiq telah mendedikasikan hidupnya bagi kemajuan sastra Indonesia,” lanjut Fadli. “Saya berharap para sastrawan muda dapat meneladani konsistensi beliau.”
Puisi yang Hidup dalam Lagu
Fadli juga menyoroti kontribusi Taufiq dalam bentuk puisi yang menjadi lagu populer. Sedikitnya 71 puisinya telah dinyanyikan oleh musisi ternama seperti Bimbo, Ian Antono, God Bless, dan Chrisye. Lagu-lagu seperti Ketika Tangan dan Kaki Berbicara dan Dunia Ini Panggung Sandiwara telah menjadi bagian dari memori kolektif bangsa.
Ditulis oleh 90 Penulis
Editor buku, Jamal D. Rahman dan Mahwi Air Tawar, mengungkapkan bahwa keenam buku tersebut ditulis oleh 90 penulis Indonesia dari berbagai latar belakang—seniman, budayawan, dan akademisi.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Taufiq dan Ibu Esiyati atas kepercayaan untuk menyusun dan mengedit karya ini,” kata Mahwi.
Tokoh Penting Baca Puisi
Acara peluncuran turut dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh tokoh-tokoh nasional, seperti Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Fauzan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta seniman Jose Rizal Manua. Nasaruddin Umar membacakan tiga puisi, dua di antaranya ditulis saat beribadah di depan Kakbah.
Sementara itu, Sam Bimbo—berusia 83 tahun dari atas panggung meminta doa untuk kesembuhan Acil Bimbo yang sedang sakit. Ia juga mengaku kurang sehat dan tengah mengalami penurunan pendengaran— Sam dengan suara masih mulus membawakan tiga lagu dari puisi Taufiq, termasuk Sajadah Panjang. XPOSEINDONESIA – NS