Ryan LH adalah seniman visual kelahiran 1974, lulusan Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada 2003. Sejak 2021 hingga 2024, ia telah menggelar lima pameran tunggal di Bali, Jakarta, Batam, Bandung, dan Yogyakarta, serta puluhan pameran bersama di berbagai kota. Dalam setiap karyanya, Ryan dikenal mengusung fotografi tekstural yang merekam permukaan-permukaan lapuk penuh sejarah, lalu mengolahnya menjadi metafora visual yang sarat makna.
Karya terbarunya, “Terikat, Terkait” (2024), ia hadirkan di pameran seni kontemporer NGE-HENG! Refleksi Mental yang berlangsung di Semesta’s Gallery pada 9–31 Agustus 2025. Menggunakan medium UV Print di atas aluminium composite berukuran 100 x 166 cm, karya ini menampilkan dua panel besar yang terbelah secara fisik. Retakan serta lapisan cat yang terkelupas—dominan biru dan kuning—menjadi simbol waktu yang menggerus, sekaligus membentuk tekstur kehidupan.
Di antara celah kedua panel, Ryan menambahkan kawat yang dijalin menyerupai jahitan luka. “Saya memperlakukan karya seperti tubuh—rentan namun bisa dirawat,” ujarnya. Estetika ini meminjam filosofi Jepang wabi-sabi yang merayakan keindahan dalam ketidaksempurnaan, sembari merefleksikan hubungan manusia yang pernah terpisah namun masih bisa disambung kembali.
Menurut Ryan, benang atau kawat itu memang tak menyatukan panel secara sempurna, tetapi cukup untuk menunjukkan niat: bahwa keterpisahan bukan akhir, dan hubungan—baik dalam relasi, identitas, maupun memori—masih dapat dirajut ulang, meski bekasnya akan selalu ada.
Pameran NGE-HENG! Refleksi Mental sendiri adalah volume kedua dari rangkaian pameran kolektif yang menghadirkan 35 seniman dari berbagai kota di Indonesia, serta dua peserta dari Kopenhagen dan Mesir. Berbagai medium dihadirkan, mulai dari instalasi, fotografi, hingga seni rupa dua dimensi. Tema “Refleksi Mental” merespons kondisi mental kolektif pasca-pandemi dan disrupsi sosial—situasi di mana kesadaran sering “nge-heng” di tengah tekanan informasi dan realitas yang absurd.
Melalui “Terikat, Terkait”, Ryan LH mengajak penonton merenung: bahwa di balik setiap retakan, ada cerita; dan di balik setiap keterpisahan, ada kemungkinan untuk kembali terhubung. “Kita semua pernah retak, pernah terpisah—namun tali kasih, kenangan, dan harapan adalah apa yang membuat kita tetap terikat, terkait,” pesannya. XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi