Kabupaten Jayawijaya, Papua, siap menjadi sorotan nasional dan internasional dengan rangkaian kegiatan budaya dan pemerintahan sepanjang Agustus 2025. Mulai dari Festival Budaya Lembah Baliem (7–9 Agustus), Karnaval Budaya (11 Agustus), Perayaan 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati (13 Agustus), hingga puncak HUT Kemerdekaan RI ke-80 (17 Agustus), semua akan berlangsung meriah di Wamena dan sekitarnya.
Festival Budaya Lembah Baliem atau Baliem Valley Cultural Festival yang tahun ini memasuki edisi ke-33 kembali digelar di Distrik Usilimo, sekitar 30 menit berkendara dari kota Wamena. Festival ini menjadi destinasi budaya unggulan yang pertama kali diadakan pada 1989 sebagai ajang pelestarian budaya dan pertunjukan wisata bagi masyarakat lokal dan mancanegara.
Dengan tema “Budaya Saya, Warisan Saya, Dari Jayawijaya Untuk Dunia”, FBLB 2025 akan menyuguhkan atraksi budaya khas Papua yang otentik, seperti perang-perangan antar suku (simulasi), tarian adat, musik rakyat, nyanyian tradisional, serta perlombaan lokal seperti karapan babi, anyaman noken, dan sikoko. Suasana semakin istimewa dengan hadirnya 1.500 pemain pikon yang akan memecahkan Rekor MURI untuk alat musik tradisional Papua.
Festival ini juga menampilkan potensi ekonomi kreatif masyarakat Papua melalui partisipasi 63 pelaku UMKM, mulai dari pengrajin noken, produsen kopi lokal, olahan pangan, hingga pelaku UMKM binaan kementerian dan organisasi perempuan. Akomodasi telah disiapkan di berbagai penginapan, hotel, homestay, hingga honai—rumah tradisional khas Baliem. Sejumlah tour guide lokal pun siap mendampingi tamu, termasuk lebih dari 200 turis asing yang telah mengonfirmasi kehadiran.
Rangkaian perayaan berlanjut dengan Karnaval Budaya Lembah Baliem pada 11 Agustus 2025 yang mengambil tempat di pusat kota Wamena. Acara ini menghadirkan pelajar dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi, organisasi pemuda, paguyuban daerah, serta instansi pemerintah. Para peserta akan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah dan menyuguhkan pertunjukan budaya sepanjang jalur karnaval.

Tepat pada 13 Agustus 2025, Jayawijaya juga menandai pencapaian 100 hari kerja Bupati Atenius Murip dan Wakil Bupati Ronny Elopere. Dalam waktu singkat, mereka telah menuntaskan 12 program prioritas, termasuk rekonsiliasi sosial, reformasi birokrasi, digitalisasi pemerintahan, pemulihan jaringan komunikasi, pembentukan Polisi Baliem, serta pemberantasan miras dan sajam.
Program lainnya mencakup penanganan masalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar, dukungan terhadap anak korban aibon, serta percepatan penetapan RDRT dan pembentukan BUMD. Seluruh capaian ini akan dirangkum dalam Buletin 100 Hari Kerja yang akan diluncurkan pada perayaan tersebut.
Pemerintah daerah juga aktif mendukung program nasional dengan peluncuran Koperasi Merah Putih di Distrik Welesi, penyediaan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di tiga distrik, serta menjalin kerja sama penerbangan rute Jakarta–Wamena via Makassar dan Timika bersama maskapai Sriwijaya Air. Penetapan kawasan Car Free Day, pembentukan Bapenda, pemberian bantuan sosial untuk kelompok tani, lembaga keagamaan, dan ODHIV turut menjadi bagian dari dedikasi pemerintah untuk masyarakat.
Rangkaian kegiatan monumental ini akan ditutup pada 17 Agustus 2025 melalui Upacara HUT RI ke-80 yang digelar di halaman Kantor Bupati Jayawijaya, Jl. Yos Sudarso, Wamena. Seluruh masyarakat Jayawijaya, wisatawan, dan instansi pemerintah diundang untuk hadir dan merayakan momentum kebangsaan ini bersama.
Melalui perpaduan antara pelestarian budaya, semangat kemerdekaan, dan program pembangunan yang progresif, Jayawijaya menunjukkan wajah Papua yang modern namun tetap berakar kuat pada tradisi. Sebuah perayaan dari timur Indonesia yang layak disaksikan dunia.
Yogotak Hano, Hubuluk Motok Hanorogo. Hari ini dan esok harus lebih baik dari hari kemarin. Waaa Waaa Waaaa! XPOSEINDONESIA/IHSAN