“Salah satu segi apresiasi kepada para sineas adalah dengan menghargai bagian-bagian jaringan komunitas film yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Mereka layak dihargai,” kata Totot Indarto lagi.
“Komunitas film mampu mengembangkan perfilman nasional sebagai sebuah produk budaya. Terlebih jika komunitas itu tidak hanya beraktivitas menonton saja tapi memproduksi, mendiskusikan dan mengembangkannya.”
“Tim ahli sudah menyaring yang layak. Komunitas tersebut terpantau mengembangkan bukan hanya budaya nonton tapi juga membuat film. Ada pengembangbiakan dan atau membuat film secara swadaya baik untuk film dokumenter ataupun cerita,” katanya.
Menurutnya, komunitas film di Indonesia ada dalam kisaran ratusan. “Dan secara kelembagaan mereka hidup setidaknya dalam lima tahun terakhir berkegiatan secara konsisten. Ini memberi kontribusi untuk perfilman nasional.”
Sementara itu, dalam AFI 2013 tidak ada film independen pelajar dan mahasiswa yang masuk kriteria penghargaan kategori Apresiasi Film Independen Pelajar dan Apresiasi Film Independen Mahasiswa. Alasannya, salah satu standar tidak terpenuhi yaitu durasi film yang diharuskan setidaknya mencapai 15 menit.
Para peraih penghargaan AFI 2013 akan diumumkan pada Senin 04 November 2013 di Plaza Selatan, Komp. Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta (XPOSEINDONESIA/NS Sumber ANTARA FOTO : Wisnu Harisantoso)