Wakil Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sapta Nirwanda bersama dengan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. membuka secara resmi gelaran Festival Krakatau XXIII di Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu (19/10/2013) kemarin. Pembukaan Festival Krakatau ini dipusatkan di lapangan Kopri Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
Dalam sambutannya Wamenparekraf menegaskan bahwa Lampung memiliki segalanya termasuk budaya dan alam. Jadi dengan festival ini, Lampung sangat pantas memperkenalkan pariwisata serta kebudayaannya kepada wisatawan asing melalui para 24 Duta Besar yang turut hadir kemarin. Beliau juga menambahkan bahwa Lampung memiliki potensi pariwisata yang cukup potensial yang tersebar di hampir seluruh Kabupaten/ Kota. Selain kawasan GAK, Lampung juga terkenal dengan taman nasional Way Kambas yang menjadi tempat penangkaran gajah dan kawasan pantai yang tidak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia. Salah satu yang kini mulai banyak dilirik oleh para turis mancanegara yakni pantai Tanjung Setia, Lampung Barat.
Gelaran Festival Krakatau XXIII 2013 tahun ini mengambil tema “The Mask United of Color” dengan menampilkan salah satu ikon budaya Lampung yakni tradisi budaya “Tuping atau Topeng“.
Selain menghadirkan pawai budaya daerah dari 14 Kabupaten/ Kota di Provinsi Lampung, pada tahun ini kembali mengagendakan tour ke salah satu ikon Lampung Selatan yang mendunia yakni kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK). Sudah cukup lama kawasan ini menarik perhatian para traveler dari berbagai belahan dunia. Ini merupakan salah satu kekuatan destinasi yang dimiliki oleh Lampung.
Usai Wamenparekraf memberikan sambutan, seluruh tamu undangan dipersilakan naik ke atas panggung untuk bersama-sama membunyikan gamelan bambu sebagai tanda dibukanya Festival Krakatau ke XXIII.
Acara pembukaan selanjutnya diikuti dengan Parade Budaya dan Topeng Lampung, Karnaval ini kemudian mengelilingi jalan-jalan protokol Lampung Selatan sejauh kurang lebih 2 kilometer.(XPOSEINDONESIA/Ibonk Foto : Dudut Suhendra Putra)