Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu membuka Toraja Internasional Festival 2013 di Kete Kesu, Kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan, pada 28/12/2013.Terlihat hadir dalam acara tersebut Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Niswandar, dan Bupati Toraja Utara, Frederik Batti Sorring.
Ini adalah awal yang bagus mengangkat Toraja ke mata dunia. Festival ini pertama kali diselenggarakan dan akan menjadi kalender tahunan,” kata Mari saat membuka acara Toraja Internasional Festival, Sabtu malam.
Festival ini menurut Mari, bertujuan mengangkat kembali nama Toraja di mata dunia yang sebelumnya sudah terkenal dengan keindahan alam, kekayaan warisan budaya, adat, dan kulinernya.
Mari menyebutkan, tahun 2014 akan diselenggarakan lagi festival internasional sejenis utuk menjadikan Toraja sebagai tempat pegelaran budaya dan seni berkelas internasional. “Ada tujuh negara yang ikut dalam festival ini seperti Zimbabwe, Kanada, Prancis, Kazaktan, Italy, Senegal, Amerika dan Indonesia. Rencana pada Juni 2014 akan dilaksanakan kegiatan serupa,” paparnya.
Direktur Toraja International Festival, Franki Raden, mengatakan sejumlah grup musik yang dirancang tampil adalah Debu (USA/Jabar), Supa Kalulu (Zimbabwe), Vieux Cissokho (Senegal), Orchid House Orcestra (Italy), Jeannette Lambert (Canada), Gilles Saissi (Prancis) Aigul Elkenbayeva (Kazakshtan), Indonesian National Orchestra (Indonesia), Modero (Palu), Saleum (Aceh), Rebana Betawi (Jakarta), Kolintang (Sulawesi Utara), Batara Gowa (Makassar), Madandan (Toraja) dan sebagainya.
Frangki menambahkan, selain menunjukkan kelebihan mereka dalam bermusik, akan ada workshop musik dari para peserta. Antara lain Anello Capuano yang memaparkan tentang aransemen musik digital untuk alat musik tradisional, Reg Swagger mengajarkan Teknik Bermain Gitar Jazz, sedangkan dari Indonesia I Nyoman Windha akan mempresentasikan Kecak & Gender Wayang, dan Alfian mengajarkan Rebana Biang, Hadroh dan Kecimpring.