Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari hingga Juni (semester I) 2015 mencapai 4.657.817 wisman. Angka ini tumbuh sebesar 2,34% dibandingkan semester pertama tahun lalu sebanyak 4.551.522 wisman.
Sementara jumlah kunjungan wisman bulan Juni 2015 sebanyak 815.148 wisman atau menurun -4,27% dibandingkan Juni 2014 sebanyak 851.475 wisman.
Data BPS dan Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan kunjungan wisman bulan Juni 2015 yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni; wisman berkebangsaan China 26,64%, Inggris 19,02%, India 9,87%, Jerman 7,07%, dan Taiwan 3,86%, sedangkan secara kumulatif (Januari-Juni) 2015 kunjungan wisman yangmengalami pertumbuhan tertinggi yakni; China 19,86%, India 12,79%, Inggris 8,15%, Mesir 4,85%, dan Korea Selatan 4,04%.
Kunjungan wisman pada semester I/2015 tercatat wisman berkebangsaan Singapura sebanyak 736.508 wisman menempati urutan pertama, sedangkan Malaysia sebanyak 606.478 wisman menempati urutan kedua dan China sebanyak 541.511 wisman menempati urutan ke-3 namun wisman China pada semester ini menempati urutan tertinggi yaitu sebesar 19,86% dibanding periode tahun sebelumnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengisyaratkan perlu kerja keras semua pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata agar mencapai target 10,5 juta wisman tahun ini.
“Capaian kunjungan wisman pada semester I/2015 yang mendekati 50% dari target memacu kita untuk berusaha lebih keras agar kunjungan wisman pada semester dua mendatang akan meningkat. Pada semester II kunjungan wisman diharapkan meningkat karena ada peak season pada Juli dan Desember serta adanya dampak positif dari tambahan Bebas Visa Kunjungan (BVK) pada 30 negara sumber wisman,” kata Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, kebijakan tambahan 30 BVK akan memberikan dampak signifikan terhadap meningkatnya kunjungan wisman ke Indonesia. Diproyeksikan kunjungan wisman dari 30 negara penerima BVK tahun ini sebanyak 4,12 juta wisman, tahun 2016 meningkat menjadi 5,16 juta, dan tahun 2017sebanyak 6,45 juta, dan dua tahun berikutnya 2018 dan 2019 sebanyak 8,06 juta dan 10,8 juta.
DOT (Destination, Original, Time)
Menpar Arief Yahya mengingatkan pentingnya melakukan pendekatan DOT (Destination, Original, Time) dalam melaksanakan strategi pemasaran dan promosi pariwisata karena industri jasa pariwisata sangat dipengaruhi oleh tiga unsur tersebut.
Sebagai gambaran, menurunnya kunjungan wisman pada Juni 2015 karena faktor Time yakni bergesernya waktu pelakasanaan ibadah puasa Ramadhon tahun ini pada pertengahan Juni sehingga kunjungan wisman dari negara-negara mayoritas penduduknya beragam Islam (Original) pada bulan itu menurun.
Hasil kajian Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Pariwisata Kemenpar menyebutkan bahwa penyebab utama terjadinya pertumbuhan negatif kunjungan wisman pada Juni 2015 sebesar -4,27% disebabkan bergesernya waktu pelaksanaan ibadah puasa pada bulan Ramadhan tahun ini yang diawali pada 18 Juni, sedangkan tahun 2014 diawali pada akhir bulan atau 29 Juni sehingga kunjungan wisman dari beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam pada bulan Suci Ramadhan mengurangi kegiatan berwisata.
Tercatat kunjungan wisman dari Malaysia, Mesir, Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab pada Juni 2015 menurun. Kunjungan wisman dari Malaysia turun -14,88%, Mesir -38.35%, Arab Saudi–52.03%, Bahrain – 53.85%, dan Uni Emirat Arab -55.72%. Kunjungan mereka ke destinasi unggulan di Indonesia yakni; great Bali, great Jakarta, serta great Batam juga menurun. XPOSEINDINESIA Siumber Biro Hukum dan Komunikasi Publik. Foto : Ist