Selasa, November 18, 2025

Ketika Monetisasi Jadi Takdir: Pertemuan CODA–Kemen Ekraf yang Bisa Mengubah Arah Industri Gim Indonesia”

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf/Wakil Kepala Badan Ekraf) Irene Umar menerima audiensi manajemen CODA, perusahaan global di bidang monetisasi dan pembayaran konten digital. Pertemuan ini membahas peluang kolaborasi strategis untuk memperkuat industri gim nasional, mengakselerasi kemampuan developer lokal, serta membuka akses pasar internasional bagi produk buatan Indonesia.

“Kreativitas developer Indonesia luar biasa, tetapi tanpa strategi monetisasi yang tepat, potensi mereka tidak akan maksimal. Pemerintah berkomitmen menyediakan akses pengetahuan, pasar, dan kemitraan agar gim lokal mampu bersaing di tingkat global,” ujar Wamen Ekraf Irene dalam pertemuan di Autograph Tower, Jakarta, pada 17 November 2025.

Didirikan pada 2011, CODA dikenal lewat platform seperti Codashop, Codapay, dan Coda Custom Commerce. Perusahaan ini dipercaya lebih dari 300 penerbit dan menjangkau lebih dari 200 juta pelanggan di seluruh dunia, dengan dukungan 90 persen metode pembayaran lokal maupun internasional. Dalam audiensi tersebut, CODA juga memaparkan sejumlah inisiatif global yang dapat diadaptasi di Indonesia, mulai dari aktivasi gim di ruang publik seperti bandara dan stasiun hingga kolaborasi IP lintas sektor.

Wamen Ekraf Irene menegaskan bahwa tahun 2026 akan menjadi momentum akselerasi industri gim nasional—melalui ekspansi produk lokal, pelatihan talenta berskala besar, dan promosi IP Indonesia di pasar global. “CODA adalah mitra strategis yang dapat memperkuat ekosistem gim Tanah Air. Kementerian Ekraf/Badan Ekraf akan memfasilitasi penjajakan kolaborasi agar gim lokal berkembang lebih luas, bukan hanya di pasar domestik tetapi juga berdaya saing internasional,” ujarnya. Irene juga menekankan bahwa monetisasi merupakan pilar utama pertumbuhan industri gim.

CEO CODA, Shane Happach, menyampaikan kesiapan perusahaan untuk mendukung pengembangan developer Indonesia. “Saat Indonesia Game Week, kami menyoroti isu monetisasi yang jarang dibahas. CODA ingin membantu gim Indonesia dikenal secara global melalui edukasi monetisasi, blog spotlight untuk gim lokal, dan pelatihan yang mendorong mindset pertumbuhan. Kami juga siap berkontribusi pada kebijakan industri, termasuk implementasi Perpres Nomor 19/2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional,” kata Shane.

Penjajakan kolaborasi ini selaras dengan program prioritas ASTA EKRAF, yang mencakup penguatan talenta lokal, ekspansi pasar, literasi digital, dan kebijakan industri berkelanjutan. Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kementerian Ekraf, Muhammad Neil El Himam, menegaskan bahwa kerja sama dengan CODA akan memperkuat empat pilar tersebut.

“Kolaborasi ini membuka peluang besar untuk memperkuat talenta lokal (TALENTA EKRAF), menampilkan gim Indonesia di panggung global (PASAR EKRAF), meningkatkan kesadaran pengguna terhadap risiko digital (SINERGI EKRAF), serta memberi masukan bagi kebijakan industri yang adil dan berkelanjutan (EKRAF BIJAK),” ujar Neil El Himam. XPOSEINDONESIA Foto : Biro Komunikasi Ekraf

Must Read

Related Articles