Sabtu, Oktober 11, 2025

Dea Lestari dan Yayasan Srikandi Merah Putih Dorong Produk UMKM Warga Binaan Lapas ke Kancah Nasional

Aktris Dea Lestari tak hanya dikenal lewat kiprahnya di dunia hiburan, tetapi juga melalui kepedulian sosialnya. Bersama Yayasan Srikandi Merah Putih, ia aktif menggerakkan program pemberdayaan ekonomi bagi warga binaan Lapas di seluruh Indonesia.

Yayasan yang dipelopori oleh H. Amir ini memiliki visi besar: memajukan produk-produk UMKM hasil karya warga binaan, khususnya perempuan, agar mampu menembus pasar nasional hingga internasional.

Gerakan Pemajuan Produk UMKM Warga Binaan

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Yayasan Srikandi Merah Putih menginisiasi Gerakan Pemajuan Produk UMKM Warga Binaan, sebuah program yang dikemas dalam bentuk kunjungan langsung ke berbagai lembaga pemasyarakatan di Indonesia.

Sejumlah selebritas dan influencer turut bergabung, antara lain Dea Lestari, Jackie Kezia, Metta Permadi, Dame Aning, Florina, dan Aurelly, yang juga tergabung sebagai pengurus serta anggota yayasan.

Usai berkunjung ke Lapas/Rutan Pondok Bambu dan Lapas Perempuan Palembang pekan lalu, rombongan kembali melanjutkan kegiatan ke Lapas Kelas II A dan Lapas Kelas I A Tangerang, Jawa Barat, pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Rombongan dipimpin langsung oleh H. Amir selaku Ketua Yayasan, didampingi oleh Lutfi Gillian (Dewan Pembina), Florina (Sekretaris), Dea Lestari (Bendahara), serta sejumlah anggota lainnya.

Kehadiran mereka disambut hangat oleh Kepala Lapas Kelas II A Tangerang, Dr. Triana Agustin, beserta jajaran dan warga binaan.

Suasana penyambutan berlangsung meriah dengan penampilan tarian tradisional dan musik angklung dari warga binaan perempuan.

Para anggota yayasan dan artis pun tampak antusias menyapa satu per satu warga binaan yang memamerkan hasil karya mereka — mulai dari kerajinan tangan, batik, hingga makanan dan minuman kemasan.

Dr. Triana Agustin menyampaikan apresiasi atas inisiatif yayasan yang telah membantu membuka peluang pasar bagi produk hasil karya warga binaan.

“Gerakan ini sangat luar biasa karena tidak hanya dilakukan di Tangerang, tapi juga di berbagai lapas di Indonesia. Kami berharap kerja sama ini dapat memperluas pemasaran produk warga binaan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka,” ujar Triana.

Ia menambahkan, dukungan dari kalangan artis dan influencer akan menjadi kekuatan penting dalam memperkenalkan produk warga binaan ke publik melalui promosi digital dan media sosial.

Komitmen Yayasan: Wujudkan Kemandirian Ekonomi

Ketua Yayasan, H. Amir, yang dikenal sebagai tokoh sosial asal Kendari, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga strategi pemberdayaan ekonomi berkelanjutan bagi warga binaan perempuan.

“Kami ingin membantu agar produk UMKM warga binaan dikenal luas dan punya daya saing tinggi. Artis dan influencer kami ajak agar pesan ini sampai lebih jauh ke masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, kualitas produk warga binaan tidak kalah dengan produk UMKM di luar lapas.

“Kami lihat langsung, mulai dari tas, batik, hingga makanan, semuanya punya standar kualitas yang baik dan layak dipasarkan,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa Yayasan Srikandi Merah Putih akan terus melanjutkan kunjungan ke berbagai lapas di Indonesia, baik perempuan maupun laki-laki, agar semakin banyak karya warga binaan mendapat panggung.

Dea Lestari: “Bukan Sekadar Promosi, Tapi Harapan Baru”

Sebagai Bendahara Yayasan Srikandi Merah Putih, Dea Lestari mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut terlibat langsung dalam kegiatan sosial ini.

“Program ini bukan hanya tentang promosi, tapi juga tentang memberi semangat baru. Kami ingin warga binaan merasa dihargai dan punya harapan ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Dea menilai, semangat dan kreativitas warga binaan patut diapresiasi.

“Karya mereka luar biasa. Ini bukti bahwa kreativitas tidak bisa dibatasi oleh tembok lapas,” tambah pemeran film Panggilan dari Kubur itu.

Kunjungan ke Lapas Kelas I A Tangerang

Setelah kegiatan di Lapas Perempuan Kelas II A, rombongan yayasan melanjutkan kunjungan ke Lapas Kelas I A Tangerang, yang disambut oleh Kalapas Beni.
Di sana, mereka meninjau langsung kegiatan produksi paving block (conblock) yang dikerjakan warga binaan laki-laki.

Beni menjelaskan bahwa program ini merupakan implementasi arahan Kementerian Hukum dan HAM untuk membangun ekonomi produktif di lingkungan lapas.

“Kami terus mendorong warga binaan untuk bekerja dan berkreasi. Hasilnya dijual ke luar lapas, menjadi penghasilan sekaligus bekal keterampilan setelah bebas nanti,” jelasnya.

Melalui gerakan ini, Yayasan Srikandi Merah Putih berharap dapat menjadi jembatan antara karya warga binaan dan masyarakat luas, sekaligus membuka ruang bagi mereka untuk memperoleh pengakuan, kepercayaan diri, dan peluang ekonomi baru.

“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua. Produk karya warga binaan adalah bukti bahwa mereka mampu berkarya, berdaya, dan berkontribusi bagi bangsa,” tutup H. Amir.XOEINDONESIA Foto : Dokumentasi

bendahara yayasan srikandi merah putih, dea lestari menyebut kreativitas warga binaan patut diapresiasi
bendahara yayasan srikandi merah putih, dea lestari menyebut kreativitas warga binaan patut diapresiasi
pamer tas cantik karya warga binaan
pamer tas cantik karya warga binaan
beragam jenis hasil karya warga binaan
beragam jenis hasil karya warga binaan
isambut hangat oleh kepala lapas kelas ii a tangerang, dr. triana agustin, beserta jajaran dan warga binaan.
isambut hangat oleh kepala lapas kelas ii a tangerang, dr. triana agustin, beserta jajaran dan warga binaan.
kunjungan bersama yayasan srikandi merah putih
kunjungan bersama yayasan srikandi merah putih

Must Read

Related Articles