Selasa, September 2, 2025

Acil Bimbo, Suara Lembut Penjaga Harmoni Bangsa

Indonesia berduka. Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, S.H., M.Kn., atau yang lebih dikenal sebagai Acil Bimbo, meninggal dunia pada Senin, 1 September 2025 pukul 22.13 WIB di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Ia berpulang pada usia 82 tahun setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang dideritanya sekitar satu tahun terakhir.

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Acil lahir di Bandung, 20 Agustus 1943, sebagai anak kedua dari tujuh bersaudara. Sejak remaja ia telah dipengaruhi oleh musisi-musisi dunia seperti Robin Gibb, Everly Brothers, Cliff Richard, Tommy Steele, the Mills Brothers, dan Paul Anka, yang kemudian membentuk warna vokal khasnya.

Meski menekuni musik, Acil juga serius dalam pendidikan. Ia lulus dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran pada tahun 1974, lalu melanjutkan ke Program Kenotariatan Unpad, yang ia selesaikan pada tahun 1994. Dengan latar belakang akademiknya, ia dikenal sebagai sosok intelektual yang mampu menggabungkan seni dan ilmu hukum.

Bersama Bimbo

Acil adalah salah satu pilar Bimbo, grup musik legendaris Indonesia yang dibentuk bersama kakaknya Sam dan adiknya Jaka, dan Iin Bimbo. Sejak era 1970-an, Bimbo dikenal luas lewat lagu-lagu yang bernuansa religius, sosial, hingga balada cinta.

Dalam Bimbo, Acil berperan sebagai penjaga harmoni. Suaranya yang lembut, jernih, dan penuh penghayatan berpadu dengan suara berat Sam, nuansa melodius Jaka, dan kelembutan Iin. Dari kombinasi inilah lahir harmoni vokal yang khas, yang membuat lagu-lagu seperti Tuhan, Sendiri Lagi, Melati dari Jayagiri, hingga Rindu Rasul begitu melekat dalam ingatan publik.

Aktivitas Sosial dan Kebudayaan

Selain bermusik, Acil juga aktif di bidang sosial. Sejak tahun 2000, ia menjabat sebagai ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) “Bandung Spirit”, sekaligus pembina dan penasihat di berbagai organisasi sosial dan kebudayaan. Ia kerap menginisiasi kegiatan sosial di dalam dan luar negeri, menjadikannya tokoh yang peduli tidak hanya pada musik, tetapi juga pada kemanusiaan dan kebudayaan.

Keluarga

Acil beristrikan Ernawati dan dikaruniai empat orang anak serta sejumlah cucu. Di antara cucunya terdapat dua nama yang dikenal publik, yakni kakak-beradik Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara, mantan anggota grup idola JKT48. Kehangatan keluarga menjadi salah satu sumber kekuatan Acil dalam menjalani perjalanan hidupnya.

Perjuangan Melawan Penyakit dan Kepergian

Dalam tiga bulan terakhir hidupnya, kondisi Acil semakin menurun. Ia berulang kali menjalani perawatan intensif hingga opname penuh selama satu bulan. Dua minggu sebelum wafat, kondisinya kian melemah hingga akhirnya berpulang.

Jenazah Acil disemayamkan di RSHS Bandung, kemudian dishalatkan di Masjid Al-Mualimin, Jalan Agronomi, Bandung pada Selasa (2/9) pukul 10.00 WIB, dan dimakamkan di TPU Cipageran, Cimahi, pukul 11.00 WIB.

Warisan Abadi

Kepergian Acil Bimbo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan masyarakat Indonesia. Namun, warisannya tetap hidup: harmoni suaranya dalam Bimbo, dedikasi sosialnya melalui “Bandung Spirit,” dan teladan hidupnya sebagai seniman sekaligus intelektual.

Selamat jalan, Acil. Suara lembutmu akan terus bergema sebagai harmoni abadi bangsa.XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi

Must Read

Related Articles