Koes Plus itu barang antik yang tidak pernah mati di hati jutaan fansnya. Lahirnya buku baru tentang Koes Plus bertajuk “Kisah dari Hati Koes Plus” ditulis Ais Suhana dengan editor Theodore KS ini diramal bakal laris manis. Saat peluncurannya di Rolling Stone Cafe, Kemang Minggu, 27/04/2014, Ais mengatakan; “Banyak bagian dari buku ini belum pernah ditulis dan dipublikasikan!”
Ais Suhana sendiri bukan orang baru bagi Koes Plus. Ia yang awalnya hanya penggemar berat sejak 1969, berkembang jadi promotor sekaligus sahabat dengan para personil Koes Plus. Ais juga menjadi orang di belakang layar yang membangkitkan kejayaan Koes Plus setelah Tony Koeswoyo wafat. Ais mengatur pertunjukan bagi Koes Plus di 1993 setelah kelompok band pop itu vakum cukup lama.
Koes Plus berdiri tahun 1962 dengan nama Koes Bersaudara. Para personelnya merupakan kakak beradik dari keluarga Koeswoyo, terdiri dari John, Tony, Yon, Yok, dan Nomo. Setelah John dan Nomo mengundurkan diri, Murry masuk jadi anggota baru, dan nama kelompok itu pun berubah jadi Koes Plus.
Buku “Kisah dari Hati Koes Plus”, menurut Ais sudah mulai disusun sejak tahun 1996. “Wawancara dengan anggota Koes Plus, dilakukan sambil lalu,” kata Ais. “Kalau bercerita tentang Koes Plus, pasti banyak yang menarik. Saya hanya menjembatani dan menulis bahwa grup ini pantas dibukukan,” tutur Ais lagi.
Ais yang juga menjadi Direktur Utamas dari PT Metrobiz Indoswara ini, menyebut banyak kisah unik yang dikumpulkannya, namun ia kesulitan memilih mana yang pas. Beberapa cerita belum pernah diungkapkan kepada khalayak umum. Dan pada bagian the untold srories inilah yang menjadikan “Kisah dari Hati Koes Plus”, berdaya tarik besar.
Lihatlah, misalnya, soal Koes Bersaudara yang sengaja dimasukan penjara untuk memberi kesan bahwa grup ini tidak disukai Pemerinah (halaman 2), soal Abadi Soesman yang menggantikan posisi Tony Koeswoyo setelah ia wafat (halaman 17), soal ajakan Presiden SBY untuk menyanyi duet bersama Yok Koeswoyo di acara Kampanye Periode Kedua (halaman 149) dan banyak lagi.